Sabtu, 08 Oktober 2011

Anyok, Anyu, Ganyel


Oleh: Ma’un Awang-Awang*

Hardik anak sumbing
Di pelipis para mahasiswa
Anyok, anyu, ganyel
Tatap mata sayu
Wajah kumal, ingus belepotan
Berkaos tanpa lengan
          Ia berkata kepadaku
“Negeyi kitnya unyah mernyeka, tanyi anya aknyu nyang mernyeka, negeyi kita unyah makmyul, tapi uma aknyu nyang makmyul.”
          Lalu aku jawab
          “Hei sialan kau, aku ini mahasiswa….aku lebih tahu keadaan negeri ini”
          Ia lantas membalas
          “Mahnyanyiswa…… anyok, anyu, ganyel”
          “Hei sundal kon misuhi aku yo?”
(tiba-tiba anak sumbing itu berubah menjadi asap dan merasuk dalam kepalaku….lantas menuntunku berpuisi)
Hei mahasiswa
Kau bilang intelektual
Bullshit…kata-katamu  itu comberan di antara kotoran babi
Kau bilang agen perubahan
Munafik…kata-kata anjing
Kau bilang generasi terbaik bangsa
Biadab…aku muak slogan itu
          Inikah intelektual, inikah agen perubahan, inikah generasi terbaik bangsa
Kuliah kau kejar indeks prestasi
Lulus jadi kacung kapitalis asing
Kau tahu mereka yang menganggur
Apa gunanya belajar tinggi tapi negeri ini tanpa solusi
Apa kau lupa subsidi SPPmu dari mana?
Subsidi SSPmu hanya pinjaman tanpa batas waktu
Dari orang-orang melarat
Yang mereka tak tahu
Mereka tak mengerti
Kalau uangnya raib untuk manusia sepertimu!
Kau itu bukan intelektual, agen perubahan dan generasi terbaik bangsa….
Kau hanya, “Anyok, anyu, ganyel,”

*Munirul Ichsan-Mahasiswa T Mesin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Redaksi langsung menghapus komentar yang tidak mencantumkan nama penulis komentar (anonim)!