Sabtu, 08 Oktober 2011

Aku, Pejuang Keadilan


Oleh: Bung Rengga*

Aku
Tak percaya terdampar di ranah ini
Di ruangan penyejuk pikiran
Ruangan yang penuh dengan keharmonisan
Antara hati dan pikiran serta jiwa

Aku tak sadar,
Akankah tubuhku tetap seperti ini
Bermanjakan kenyamanan dan berawankan keteduhan
Bertaburan buih-buih kebahagiaan tak terbendung

Rasa cinta memang ada dan itu nyata
Keluh kesah tak pernah ku rasa sedikitpun
Secuil pun tak pernah
Sakit pun jarang terasa, hanya goresan tinta yang ada
Hanya sesekali merasakan luka terdahulu
Begitukah peralihan?
Antara perjuangan sesungguhnya dan kenyamanan sesaat

Tapi, apa ini yang namanya hidup
Aku tak sudi, takkan rela dengan semua ini
Saudaraku, disana, di balik bambu-bambu yang teranyam
Di bawah lorong-lorong persimpangan jalan yang gelap
Di pinggir-pinggir pintu kematian
Di kutub-kutub keberingasan moral
Bergelut dengan kesengsaraan
Memperjuangkan hidup mereka
Bermandikan keringat perjuangan
Tak segan-segan darah keluar dari bagian-bagian tubuhnya
Berkali-kali setiap hari

Memang hidup terkadang tak adil
Seperti koruptor yang hina dan gila
Mengelumati jerih payah rakyat jelata
Seperti para pembajak ulung dan kampungan
Tak pernah punya pendirian teguh
Menggandakan harga diri seseorang tanpa pamrih dan sesal

Disinilah,
Wadah perjuangan…

Segelintir nyawa tersemat dalam ragaku
Nafasku terselipkan nafas-nafas mereka
Perjuangkan hak-hak mereka melangkahkan tuk maju
Penindasan akan terhapuskan untuk hidupnya
Terminologi sosial akan berkesinambungan
Membentuk deret-deret perataan statuta kehidupan

Hidup tatkala perjuangan sejati
Menjadi pejuang yang sejati
Menegakkan keadilan yang hakiki
Aku adalah pejuang sejati
Bagi kaumku
Pengikutku
Dan semua yang mencintaiku

Surabaya, 03 September 2011

*Rengga Ahmad P-MahasiswaTeknik Fisika, 2411100030

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Redaksi langsung menghapus komentar yang tidak mencantumkan nama penulis komentar (anonim)!