Oleh: Bung
Rengga*
Gemericik sendu lantunan meriah
anak – anak kecil
Di taman kota mereka berputar –
putar
Riang nan gembira
Gelak tawa tak terelakkan
Sunggguh bahagianya diri mereka
Laksana bidadari turun dari
kahyangan di telaga sana
Amboi...
Ceria sekali
Teramat pedih nan pilu
Seorang anak lelaki duduk sendiri di bangku taman kota
Sosok putra bangsa, generasi masa depan
Menangis ...
Mengisakkan tangisnya sedu sedan
Dikala malam sesumbar landaian jiwa
Terkapar masa depannya
Karena tak ada lagi sang surya yang menyinarinya
Miris sekali sobat
Sobat tahukah kau
Kebutaan melanda dirinya
Buta akan keceriaan anak – anak
tadi
Tak ada lagi keriangan untuk
bermain
Tengoklah dia dan keluh
kesahnya
Miris sobat,
Ia tak kuasa menahan kejamnya dunia
Teramat pedih ulah penguasa bangsa
Sampai sebiji nasi pun menolak masuki mulutnya
Entah kenapa sobat
Mungkin nasi hanya untuk manusia berbusana duit,
yang
berhiaskan intan permata nun mengkilap
Atau seisi
dalamnya diatur, miskin tak berhak menikmati
Teringat juga sobat
Malam yang kelam itu
Tak kusangka seberkas kebenaran
telah muncul
Terhempas bebas, lepas, lampaui
batas kulminasi
Namun, hanya sekejap
Berkas itu hilang entah kemana
Termakan oleh pacung – pacung
keserakahan
Tabiatnya mengarah menuju
sengsara abadi
Begini sobat,
Negeriku hancur berantakan
Berhamburan menyeruak ke angkasa hingga jatuh kembali
Terkubur kongkalikong politik kapitalisme
Banyak menanam duit di sawah perindustrian
Bagi mereka si penguasa zalim
Pengumbar janji keikhlasan sesaat
Sobat, kemarilah !
Aku tunjukkan kepadamu,
“mereka”
Adakalanya mereka segelonggong
daging busuk
Buruk laksana lubang kebusukan
tikus – tikus liar
(Mereka siapa kawan?)
Kau tak juga mengerti
Itu mereka ...
Koruptor negeri, penyeleweng
tanggung jawab rakyat
“mereka” yang menginjak – injak
hak rakyat
Tak usahkah kita sesali semua
Mengecewakan keadaan sunggguh tak berguna
Sobat,
Perlukah kita tunjukkan jati diri kita
Mahasiswa, pembawa pembaharuan
Pemuda bangsa, penerus generasi bobrok tak becus
Rapatkan pegangan prinsip serta misi
Untuk dia yang keluh kesahnya terdengar
hingga pelosok bumi pertiwi
Untuk jelata – jelata negeri
Dan kesejahteraan umat seluruh dunia
Indoneiaku tetaplah jaya
Surabaya,
11.11.2011
*Rengga
Ahmad Prasetia-Teknik Fisika
ITS 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Redaksi langsung menghapus komentar yang tidak mencantumkan nama penulis komentar (anonim)!