Sabtu, 12 November 2011

Semaun

tanmalaka.ekstranzy.cz
Oleh: Bung Donny*
“Selamanya saya hidup, selamanya saya akan berikhtiar menyerahkan jiwa saya guna keperluan rakyat. Buat orang yang merasa perbuatannya baik guna sesama manusia, buat orang seperti itu, tiada ada maksud takluk dan terus tetap menerangkan ikhtiarnya mencapai maksudnya yaitu HINDIA MERDEKA DAN SELAMAT SAMA RATA SAMA KAYA SEMUA RAKYAT HINDIA.”  -Semaun-
Semaun pertama kali menyapa dunia di Curahmalang, Jombang, Jawa Timur sekitar tahun 1899. Anak dari tukang batu di jawatan kereta api, Prawiroatmodjo. Walaupun bukan anak seorang priyayi, semaun dapat mengenyam bangku pendidikan di sekolah Twedee Klas (sekolah bumiputera tingkat dua) dan kemudian bekerja di Staatsspoor (SS) Surabaya sebagai juru tulis.

Semaun telah terjun di kancah politik pada usianya yang masih belia—berumur sekitar 14 tahun. Pada tahun 1914 Semaun bergabung dengan Sarekat Islam (SI) Surabaya. Setahun setelah Semaun bergabung dengan SI, 1915, dia bertemu dengan Nom de Guerre—nama samaran dalam perjuangan Henk Sneevliet, yang kemudian diajak bergabung ke Indische Sociaal Democratische Vereeniging (ISDV)—organisasi sosial demokrat Hindia Belanda. Semaun kemudian juga bergabung dalam Vereeniging voor Spoor-en Tramwegpersoneel  (VSTP)—serikat buruh kereta api dan trem.
Pada tahun 1916 Semaun pindah ke Semarang karena dia diangkat menjadi propagandis VSTP, dan otomatis dia melepaskan pekerjaannya di Staatsspoor.
Selain menjadi propagandis VSTP, semaun juga menjadi redaktur surat kabar VSTP dan Sinar Djawa-Sinar Hindia—koran sarekat Islam Semarang. Di usianya yang masih begitu belia, Semaun telah menjadi seorang jurnalis yang andal. Dia juga memiliki kejelian yang sering dia gunakan dalam mengkritik kebijakan-kebijakan kolonial.
Pada 6 Mei 1917, ketua Sarekat Islam Semarang, Muhammad Yusuf, menyerahkan kedudukannya pada Semaun yang waktu itu usianya masih belasan. Pergantian pengurus ini mencerminkan perubahan pendukung SI Semarang. Pada awalnya pimpinan SI berasal dari kaum menengah. Saat semaun mengambil posisi sebagai pimpinan SI, pendukung SI Semarang adalah kaum buruh dan kaum tani. Saat itu sangat penting bagi sejarah modern Indonesia, karena dari situlah lahir kaum Marxis pertama di Indonesia.
Sebelum dipimpin Semaun, SI Semarang dikenal sebagai organisasi yang lembek. Perlahan-lahan Semaun mempengaruhi para petinggi SI Semarang untuk mengarahkan gerakan ke arah sosialis revolusioner. Dan pada puncaknya organ SI Semarang, Sinar Djawa-Sinar Hindia, dirubah redaksinya. Semaun memasukkan tenaga-tenaga muda yang militan. Dibantu dengan Muh. Yusuf (berita-berita Indonesia dan Semarang), Kadarisman (telegram), Notowijoyo (ekonomi), Aloei (rapat-rapat dan reseve), Alimin (berita kesewenang-wenangan dan luar negeri), dan mereka semua tidak dibayar.
Saat menjadi pimpinan SI semarang, Semaun teribat di banyak pemogokan buruh. Dan pada tahun 1920 terjadi pemogokan besar-besaran di Semarang yang melibatkan SI Semarang. Pemogokan itu berhasil membuat majikan menaikkan upah buruh sebanyak 20% dan upah makan sebanyak 10%.
VSTP merencanakan demonstrasi besar-besaran pada tahun 1923. Namun rencana tersebut langsung dihentikan oleh pemerintah kolonial Belanda. Semaun sendiri diasingkan ke Belanda. Setelah beberapa tahunn tinggal di Belanda, Semaun tinggal di Uni Soviet dan menjadi warga negara di sana. Di sana Semaun pernah menjadi tenaga pengajar bahasa Indonesia dan penyiar berbahasa Indonesia di radio Moscow. Dan puncak karirnya di negeri asing adalah saat dia diangkat oleh Stalin menjadi pimpinan Badan Perancang Negara (Gozplan) di Tajikistan.
Setelah masa pengasingannya habis, Semaun kembali ke Indonesia pada tahun 1953. Sekembalinya ke Indonesia, Semaun terputus dengan PKI, partai yang dia dirikan. Semaun pun menjadi pegawai pemerintah dan mengajar mata kuliah ekonomi di Universitas Padjadjaran Bandung. Salah satu karyanya yang terkenal adalah Hikayat Kadiroen, yang menceritakan seorang priyayi marxis yang sangat peduli dengan rakyatnya.
Sumber:Di Bawah Lentera Merah, Wikipedia
*Donny Mitra Virgiawan-Mahasiswa Matematika ITS

2 komentar:

  1. adakah yang tau dia curahmalang mana ..dusun dan dukuhnya karna saya juga orang curahmaang kasih info dong

    BalasHapus
  2. adakah yang tau dia curahmalang mana ..dusun dan dukuhnya karna saya juga orang curahmaang kasih info dong

    BalasHapus

Redaksi langsung menghapus komentar yang tidak mencantumkan nama penulis komentar (anonim)!