Senin, 18 April 2011

Sepeda Fixie, Gaya Hidup Dan Kebutuhan


Oleh: Bung Henry*
Ada fenomena baru yang terlihat di sekitar kita di kampus ITS tercinta ini. Beberapa bulan belakangan banyak mahasiswa yang seliweran mengandarai alat transportasi sepeda. Ya, alat transportasi yang sudah lama tidak digunakan oleh kaum menengah ke atas ini, muncul kembali dengan penampilan yang berbeda. Akan tetapi, akankah alat transportasi yang kita sebut sepeda ini, fungsinya tetap menjadi alat transportasi??
Waktu dan Alat Transportasi
Transportasi menjadi faktor penting bagi kehidupan manusia saat ini. Segala sesuatu harus tersedia atau ada, tepat pada waktunya. Dan tentu saja hal ini sangat terkait erat dengan perekonomian. Tapi rasanya terlalu jauh jika harus menganalisa permasalahan ekonomi. Untuk saat ini, kita hanya akan membahas tentang alat transportasi.
Waktu, memang menjadi kunci utama kehidupan seseorang. Bagaimana mungkin??  Berikut ini contohnya. Pertama, seorang karyawan akan dinilai buruk apabila datang kerja terlambat. Dan apabila sering terlambat, sudah pasti ada konsekuensi yang didapat. Konsekuensi terburuk adalah dipecat dan tidak punya penghasilan untuk membiayai keluarganya.
Berbeda dengan contoh pertama, contoh kedua adalah seorang mahasiswa yang datang terlambat kuliah. Dia mengetuk pintu, lalu meminta ijin untuk masuk dan mengikuti kelas kuliah. Namun sang dosen, dengan wajah polos berkata, ”Mas, tolong tutup pintunya dari luar.”
Adanya konsekuensi bagi pelaku karena waktu yang terbuang percuma, sepertinya telah membuat manusia untuk terus mengembangkan teknologi demi terwujudnya alat transportasi yang cepat. Tidak cukup dengan alat transportasi, manusia juga merancang sistem transportasi serta infrastruktur pendukungnya. Gila memang, hanya demi waktu!!
Solusi atau Masalah
Mungkin di antara kita ada yang pernah mengalami atau mengetahui permasalahan-permasalahan seperti ini: polusi udara yang berdampak pada ”global warming”; sampah yang tidak dapat didaur ulang; kemacetan dalam kota; mahalnya harga ”bbm”; fisik yang tidak bugar; krisis percaya diri; kecanduan gaya hidup.
Permasalahan-permasalahan yang belum tentu ada kaitan satu dengan yang lainnya ini seolah terjawab dengan hadirnya sepeda fixie. Sepeda yang sedang digandrungi anak muda saat ini, termasuk mahasiswa-mahasiswi kampus kita. Penampilannya (fixie) yang beda serta kepopulerannya di Amerika sana seolah menjadi solusi untuk gaya hidup kita yang selalu berusaha ”up-to-date”. Bahkan sepeda ini seakan mewakili identitas pengendaranya yang kurang percaya diri tampil apa adanya. Dan bagi yang fisiknya kurang bugar, alat transportasi yang satu ini bisa juga digunakan untuk berolahraga sekaligus.
Mahalnya harga ”bbm” pun seolah teratasi oleh alat transportasi yang menggunakan bahan bakar otot ini. Dan bagi karyawan yang takut terlambat akibat kemacetan, sepeda fixie juga menjadi solusi karena bisa digunakan di tempat pejalan kaki dan mencari jalan lain yang tidak bisa dilalui kendaraan bermotor. Desainnya yang minimalis pun mengurangi produksi sampah kita. Selain pengendaranya yang merokok, secara umum alat transportasi ini ikut serta juga mengurangi polusi udara. Yah, polusi rokok tidak separah polusi kendaraan bermotor bukan??
Yang menjadi masalah, tentu saja harga atau biaya yang dikeluarkan untuk bisa memiliki sepeda ini. Apakah sepeda fixie lebih murah dari pada sepeda lainnya? Dan kenapa sepeda fixie? Dan pertanyaan terakhir adalah apakah bagi pemiliknya, sepeda ini masih digunakan sebagai alat transportasi?
Terinspirasi oleh: Jocko Weiland,“Unstoppable”, The New York Times, 2007  Bomb Hills, Speed Kills (coblog)
*Henry Palmer Siregar-Teknik Sipil ITS
Dipublikasikan juga di buletin Langkah Awal, Edisi 4 (18 April – 01 Mei 2011)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Redaksi langsung menghapus komentar yang tidak mencantumkan nama penulis komentar (anonim)!